Saturday, May 24, 2014

PENGABDIAN MASYARAKAT TERINTEGRASI UNAND SOLOK SELATAN 2014 – FATETA



            Pengabdian masyarakat terintegrasi ini merupakan pengabdian masyarakat se-Unand yang bekerjasama dengan dinas-dinas terkait, dalam hal ini FATETA (Fakultas Teknologi Pertanian) bekerjasama dengan dinas perkebunan dan kehutanan provinsi Sumbar melakukan penyuluhan mengenai Kopi robusta dan arabika dimulai dari penyuluhan budidaya hingga pasca panen. Pengabdian masyakat ini merupakan pengabdian pertama saya bahkan setelah saya sudah tidak berstatus mahasiswa lagi walaupun belum resmi.
            Pertama-tama saya akan menceritakan perjalanan saya menuju solok selatan ini. Senin sekitar pukul 10 saya berangkat dengan dua orang dosen saya yaitu bapak Ir. Aisman, M.si dan kakak Risa Meutia, S.TP, MP. Mobil yang kami tumpangi melaju dengan kecepatan sedang menuju arah kabupaten yang terkenal dengan buah markisa  nya. Ya, ini pertama kali nya bagi  saya ke solok selatan, dalam pikiran saya perjalanan padang – solok selatan itu “aspal” nya sama seperti jalanan padang-indarung. Hahaha. Ternyata jalan aspalnya termasuk kecil dan naik turun, saya sempat pusing namun saya  masih bisa tertidur -__-‘ . hehehe.
            Saat kendaraan yang saya tumpangi melaju di sitinjau lauik, saya berpikir, “waaah, ini kah jalan yang selalu kau lalui, hey aku sekarang melewati jalan yang sering kau lewati :’)”. Yah begitulah, sepanjang perjalanan saya selalu takjub, belum lagi saat saya melihat pemandangan sepanjang perjalanan tersebut. Banyak pepohonan dan udaranya juga sejuk, saya jarang sekali menghirup udara sesejuk itu (maklum anak kota, uhuk). Hmm saya jadi teringat istilah lucu saat saya melakukan perjalanan dengan keluarga saya. Yaaa jalan nya mandaki manurung, kiri kanan banyak pohan-pohan, hey liat ada raja guk-guk disebrang sana, hati-hati melewati sepeda yang bunyi nya sirait-siregar sirait-siregar, dan sebenarnya banyak lagi istilahnya :D .
            Kembali keperjalanan, saya melihat danau yang cukup indah, dan ternyata itu adalah si kembar danau diatas dan danau dibawah. Dan ternyata lagi, ada view yang bisa buat kita ngeliat kalau itu danau benar-benar kembar. Tapi sayang belum bisa saya buktikan -__-‘. Dipertengahan perjalanan kami pun mampir kesebuah mushola untuk buang air kecil, disana ada 3 orang anak yang sedang  asik bermain, dan ternyata ketiga anak tersebut bersaudara dan kompak meminta uang kepada dosen saya, dosen saya di “palak” anak kecil!!! Heran juga kenapa anak sekecil itu bisa minta-minta, saya pikir mereka anak kecil yang polos, ternyata mereka “cadiak-cadiak”. Hahaha.
            Perjalanan yang saya rasa cukup panjang ini akhirnya membuahkan hasil juga untuk perut saya yang manja, kami turun makan (kalau istilah break dalam bola turun minum yak? :p) disebuah rumah makan yang cukup terkenal saya kira, namanya RM. Sungai Kalu. Saya tidak tau apa artinya, yang jelas nama rumah makan ini berbeda dengan rumah makan yang sering saya temui di kota padang. Ya pasti taulah nama-nama rumah makan di kota padang tidak jauh-jauh dari nama cahaya surya dan sederhana. Nama yang biasa, berbeda dengan RM. Sungai Kalu ini, Kalu itu artinya apa yaa? -___- . oke menu andalan di RM ini adalah belut lado hijau. Wuuiiih enak bener. Perut saya merasakan surga nya kembali :D .
            Akhirnya kami sampai juga di salah satu penginapan di solok selatan-sangir yang juga merupakan posko dari Pengabdian masyarakat terintegrasi ini yaitu Duta Kencana. Penginapan sederhana ini lumayan laah. Oke senin 12 Mei pun ditutup oleh saya dan kakak dosen dengan tidur setelah sebelumnya kami menyantap pecel lele sebagai santap malam kami. Hehehe
            Selasa 13 Mei pun dimulai, pagi ini kami bersiap untuk melakukan program penyuluhan kopi. Sebelumnya, perut kami yang manja pun ingin diberikan surganya kembali. Dasar perut. Ternyata sepanjang perjalanan mencari surga nya perut banyak sekali kedai-kedai sate. Ya, mungkin bisa dibilang ajo sate disini lebih banyak ketimbang di padang. Hahaha. Akhirnya kami pun menyantap sate sebagai menu sarapan pertama disolok selatan ini.
            Lanjut lagi ke tempat tujuan yaitu Nagari Lubuk Gadang Timur dan Lubuk Gadang Selatan (saya agak lupa nama tempatnya.. maap :D ). Untuk program penyuluhan pertama diadakan Nagari Lubuk Gadang Selatan duluan. Disini para petani kopi robusta diberi penyuluhan tentang budidaya kopi dari dinas perkebunan dan kehutanan provinsi Sumbar, dilanjutkan dengan penanganan pasca panen oleh Bapak Ir. Aisman, M.Si. Para Petani Sangat antusias mendengarkan penyuluhan dan mereka banyak bertanya. Oh iya, saya sempat berasa kumpul-kumpul keluarga karena para petani disini ternyata umumnya orang jawa yang merupakan penduduk transmigran. Hahaha. Penyuluhan selesai pada sebelum jadwal ashar tiba dan kami pun kembali ke penginapan. Karena belum terlalu malam, saya dan kak Risa pergi mencicipi Batagor dan Es Buah didekat penginapan. Sebenarnya perut saya sudah penuh, karena disini saya mengalami susah “Meeting”, mungkin karena belum kerasan kali yaa :p. hari ini pun ditutup dengan dinner pecel lele “lagi”.
            Rabu 14 Mei merupakan hari terkhir saya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini. Diawali dengan sarapan lontong gulai tauco saya dan rombongan menuju Nagari Lubuk Gadang Timur. Sebelum sampai ketujuan, kami berhenti untuk berfoto di depan gedung DPRD Solok Selatan, kalau kata pak Aisman, “ Bia picayo urang Unand kalau awak sabana di Solok Selatan”, kira-kira kek gitu, artinya biar percaya orang di Unand kalau kami emang beneran di solok selatan. Hahahaa, ada-ada aja -.- . Nah, pas mau ke lokasi penyuluhan, kita nyangkut lagi di tempat petani kopi yang lagi giling kopi. Ternyata beliau bukan hanya sekedar petani kopi, tapi juga petani terong *bukan terong-terongan. Nah, kami pun di hadiahi terong satu ember oleh beliau. Baik nyaa :’D
            Akhirnya sampai juga di tempat penyuluhan terakhir, petani kopi disini merupakan petani kopi Arabika. Dan lagi-lagi, kebanyakan dari mereka merupakan orang jawa. Hahahaha. Aktivitas penyuluhan sama seperti hari sebelumnya. Disini udaranya lebih dingin dan sempat-sempatnya ibuk2 dari dinas perkebunan beli cabe yang baru saja di panen oleh petani sekitar, alhasil saya dan kakak dosen pun ikut-ikutan beli. Hahahaha. Akhir nya perjalanan pengabdian ini berakhir dan kami pun pulang kembali ke padang.
*Mohon maaf jika penulisan ini banyak kesalahan, untuk foto akan menyusul karena HP saya sedang Rawat Inap :D. terima kasih karena sudah membaca J

New Skill Update

  Apa yang terpikir pertama kali saat kamu terkena Covid-19? -           Aku harus isolasi dimana? -           Aku harus hubungi siapa? ...