Sunday, August 31, 2014

PENGARUH BERBAGAI METODE PENYEDUHAN DUA JENIS KOPI BUBUK TERHADAP KADAR KAFEIN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DALAM MINUMAN KOPI



  Oleh : 
Osa Minarsa  
Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Anwar Kasim dan Ir. Sahadi Didi Ismanto, M.Si


ABSTRAK
Penelitian ini  bertujuan mengetahui jumlah kafein serta aktivitas antioksidan kopi Arabika Gayo dan Arabika Toraja yang diseduh dengan menggunakan metode penyeduhan yang berbeda. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Universitas Andalas pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Januari 2014. Proses penyeduhan minuman kopi ini masing-masing menggunakan 10 g bubuk kopi dan 140 mL air pada setiap sajian, kemudian dilakukan pengamatan kadar kafein, aktivitas antioksidan dan total fenol. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data dianalisis secara statistika dengan menggunakan ANOVA dan jika berbeda nyata, dilakukan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Perlakuan penelitian adalah perbedaan penyeduhan yaitu perlakuan A (Pemanasan Campuran Kopi), B (Tubruk), C (French Press), D (Moka Pot), E (Coffee Syphon). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan metode penyeduhan berpengaruh nyata terhadap kadar kafein dan aktivitas antioksidan yang terkandung didalamnya. Metode Pemanasan Campuran Kopi  merupakan metode penyeduhan yang melarutkan kafein paling tinggi, diikuti oleh metode penyeduhan Tubruk, French Press, Moka Pot dan Coffee Syphon yang melarutkan kafein paling rendah. Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat  pada minuman kopi yang diseduh dengan metode penyeduhan Pemanasan Campuran Kopi dan Tubruk, diikuti oleh metode penyeduhan French Press, Moka Pot dan Coffee Syphon yang memiliki aktivitas antioksidan yang rendah.
Kata kunci : Aktivitas Antioksidan, Arabika Gayo, Arabika Toraja, Kafein, Metode penyeduhan.

Saturday, May 24, 2014

PENGABDIAN MASYARAKAT TERINTEGRASI UNAND SOLOK SELATAN 2014 – FATETA



            Pengabdian masyarakat terintegrasi ini merupakan pengabdian masyarakat se-Unand yang bekerjasama dengan dinas-dinas terkait, dalam hal ini FATETA (Fakultas Teknologi Pertanian) bekerjasama dengan dinas perkebunan dan kehutanan provinsi Sumbar melakukan penyuluhan mengenai Kopi robusta dan arabika dimulai dari penyuluhan budidaya hingga pasca panen. Pengabdian masyakat ini merupakan pengabdian pertama saya bahkan setelah saya sudah tidak berstatus mahasiswa lagi walaupun belum resmi.
            Pertama-tama saya akan menceritakan perjalanan saya menuju solok selatan ini. Senin sekitar pukul 10 saya berangkat dengan dua orang dosen saya yaitu bapak Ir. Aisman, M.si dan kakak Risa Meutia, S.TP, MP. Mobil yang kami tumpangi melaju dengan kecepatan sedang menuju arah kabupaten yang terkenal dengan buah markisa  nya. Ya, ini pertama kali nya bagi  saya ke solok selatan, dalam pikiran saya perjalanan padang – solok selatan itu “aspal” nya sama seperti jalanan padang-indarung. Hahaha. Ternyata jalan aspalnya termasuk kecil dan naik turun, saya sempat pusing namun saya  masih bisa tertidur -__-‘ . hehehe.
            Saat kendaraan yang saya tumpangi melaju di sitinjau lauik, saya berpikir, “waaah, ini kah jalan yang selalu kau lalui, hey aku sekarang melewati jalan yang sering kau lewati :’)”. Yah begitulah, sepanjang perjalanan saya selalu takjub, belum lagi saat saya melihat pemandangan sepanjang perjalanan tersebut. Banyak pepohonan dan udaranya juga sejuk, saya jarang sekali menghirup udara sesejuk itu (maklum anak kota, uhuk). Hmm saya jadi teringat istilah lucu saat saya melakukan perjalanan dengan keluarga saya. Yaaa jalan nya mandaki manurung, kiri kanan banyak pohan-pohan, hey liat ada raja guk-guk disebrang sana, hati-hati melewati sepeda yang bunyi nya sirait-siregar sirait-siregar, dan sebenarnya banyak lagi istilahnya :D .
            Kembali keperjalanan, saya melihat danau yang cukup indah, dan ternyata itu adalah si kembar danau diatas dan danau dibawah. Dan ternyata lagi, ada view yang bisa buat kita ngeliat kalau itu danau benar-benar kembar. Tapi sayang belum bisa saya buktikan -__-‘. Dipertengahan perjalanan kami pun mampir kesebuah mushola untuk buang air kecil, disana ada 3 orang anak yang sedang  asik bermain, dan ternyata ketiga anak tersebut bersaudara dan kompak meminta uang kepada dosen saya, dosen saya di “palak” anak kecil!!! Heran juga kenapa anak sekecil itu bisa minta-minta, saya pikir mereka anak kecil yang polos, ternyata mereka “cadiak-cadiak”. Hahaha.
            Perjalanan yang saya rasa cukup panjang ini akhirnya membuahkan hasil juga untuk perut saya yang manja, kami turun makan (kalau istilah break dalam bola turun minum yak? :p) disebuah rumah makan yang cukup terkenal saya kira, namanya RM. Sungai Kalu. Saya tidak tau apa artinya, yang jelas nama rumah makan ini berbeda dengan rumah makan yang sering saya temui di kota padang. Ya pasti taulah nama-nama rumah makan di kota padang tidak jauh-jauh dari nama cahaya surya dan sederhana. Nama yang biasa, berbeda dengan RM. Sungai Kalu ini, Kalu itu artinya apa yaa? -___- . oke menu andalan di RM ini adalah belut lado hijau. Wuuiiih enak bener. Perut saya merasakan surga nya kembali :D .
            Akhirnya kami sampai juga di salah satu penginapan di solok selatan-sangir yang juga merupakan posko dari Pengabdian masyarakat terintegrasi ini yaitu Duta Kencana. Penginapan sederhana ini lumayan laah. Oke senin 12 Mei pun ditutup oleh saya dan kakak dosen dengan tidur setelah sebelumnya kami menyantap pecel lele sebagai santap malam kami. Hehehe
            Selasa 13 Mei pun dimulai, pagi ini kami bersiap untuk melakukan program penyuluhan kopi. Sebelumnya, perut kami yang manja pun ingin diberikan surganya kembali. Dasar perut. Ternyata sepanjang perjalanan mencari surga nya perut banyak sekali kedai-kedai sate. Ya, mungkin bisa dibilang ajo sate disini lebih banyak ketimbang di padang. Hahaha. Akhirnya kami pun menyantap sate sebagai menu sarapan pertama disolok selatan ini.
            Lanjut lagi ke tempat tujuan yaitu Nagari Lubuk Gadang Timur dan Lubuk Gadang Selatan (saya agak lupa nama tempatnya.. maap :D ). Untuk program penyuluhan pertama diadakan Nagari Lubuk Gadang Selatan duluan. Disini para petani kopi robusta diberi penyuluhan tentang budidaya kopi dari dinas perkebunan dan kehutanan provinsi Sumbar, dilanjutkan dengan penanganan pasca panen oleh Bapak Ir. Aisman, M.Si. Para Petani Sangat antusias mendengarkan penyuluhan dan mereka banyak bertanya. Oh iya, saya sempat berasa kumpul-kumpul keluarga karena para petani disini ternyata umumnya orang jawa yang merupakan penduduk transmigran. Hahaha. Penyuluhan selesai pada sebelum jadwal ashar tiba dan kami pun kembali ke penginapan. Karena belum terlalu malam, saya dan kak Risa pergi mencicipi Batagor dan Es Buah didekat penginapan. Sebenarnya perut saya sudah penuh, karena disini saya mengalami susah “Meeting”, mungkin karena belum kerasan kali yaa :p. hari ini pun ditutup dengan dinner pecel lele “lagi”.
            Rabu 14 Mei merupakan hari terkhir saya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini. Diawali dengan sarapan lontong gulai tauco saya dan rombongan menuju Nagari Lubuk Gadang Timur. Sebelum sampai ketujuan, kami berhenti untuk berfoto di depan gedung DPRD Solok Selatan, kalau kata pak Aisman, “ Bia picayo urang Unand kalau awak sabana di Solok Selatan”, kira-kira kek gitu, artinya biar percaya orang di Unand kalau kami emang beneran di solok selatan. Hahahaa, ada-ada aja -.- . Nah, pas mau ke lokasi penyuluhan, kita nyangkut lagi di tempat petani kopi yang lagi giling kopi. Ternyata beliau bukan hanya sekedar petani kopi, tapi juga petani terong *bukan terong-terongan. Nah, kami pun di hadiahi terong satu ember oleh beliau. Baik nyaa :’D
            Akhirnya sampai juga di tempat penyuluhan terakhir, petani kopi disini merupakan petani kopi Arabika. Dan lagi-lagi, kebanyakan dari mereka merupakan orang jawa. Hahahaha. Aktivitas penyuluhan sama seperti hari sebelumnya. Disini udaranya lebih dingin dan sempat-sempatnya ibuk2 dari dinas perkebunan beli cabe yang baru saja di panen oleh petani sekitar, alhasil saya dan kakak dosen pun ikut-ikutan beli. Hahahaha. Akhir nya perjalanan pengabdian ini berakhir dan kami pun pulang kembali ke padang.
*Mohon maaf jika penulisan ini banyak kesalahan, untuk foto akan menyusul karena HP saya sedang Rawat Inap :D. terima kasih karena sudah membaca J

Thursday, March 20, 2014

Kenapa Perempuan “GAK” Harus Pinter Masak!!!!





Oke.. dari judulnya aja udah terasa membangkitkan emosi yaa saudara-saudara.. hehe :P. bukan karna saya emang gak pinter masak kawan, tapi emang iyaaa.. hiks :”(
Jadi gini, ada selisih pendapat antar perempuan yang “ngerasa” pinter masak sama yang emang “GAK” pinter masak sama sekali. Hmmm menurut saya si ini sebenernya masalah yang harus dibahas secara tuntas, lugas, dan gak serius juga :P hohoho.
Ada yang bilang pria suka wanita yang pinter masak. Yuhuuuu kalian salah. Malah wanita yang gak bisa masak punya keunikan tersendiri *alesan :D . jadi gini para pria, ada ungkapan “kalo kamu mau menikahi wanita, kamu mesti menguji kesabarannya dengan internet yang super lambat”. Oke tapi bagi wanita yang ga pinter masak kek saya ini, “wanita bakal nguji kesabaran pria dengan masakannya yang ga enak” . sama kek internet yang kadang cepet kadang lambat, gitu juga yang namanya masak kawan!!. Kadang enak, lebih sering gak enaknya *ngeles lagi,, ooh sepertinya saya terlahir sebagai orang yang banyak banget cari-cari alesan. Hahahaha.
Saya pribadi si ga bisa masak, malahan saya baru bisa megang pisau pas kelas 1 SMA secara otodidak, malahan sampe kuliah dan segede ini mama saya masih cemas kalau-kalau saya motong semangka, trus pas saya motong itu semangka  mak saya merhatiin sambil bilang “iya baguuss gituu yaaaa” , sambil nahan jantungnya. Oke, mungkin mama ga ngasih kepercayaan anaknya lebih awal. Tapi saya tetep cinta mama.. ooohh *mak saya pun muntah :/
Jadi kawan, baik anda wanita ataupun pria, masak itu bukan segalanya, masakan enak itu juga bukan yang paling utama. Masak itu melewati proses, proses itu lah yang bikin kita bahagia kawan. Ngerti ga? Saya juga ga :P . ngomong-ngomong masak, “kalau kamu pria emang bener cinta aku, terima aku dengan segala kekurangan ku. Maka aku akan belajar cara membahagiakan mu sedikit demi sedikit.” Asiiikk. *munkin selain terlahir sebagai orang yang banyak alesan, saya juga terlahir dengan bakat gombal :P
Inti dari tulisan ini adalah, saya emang gak pinter masak!!!! Puas kleeen!!!! hahaha

Monday, March 17, 2014

KOPI-KU PENELITIAN-KU





Awal nya saya sendiri tidak terlalu tertarik dengan yang namanya kopi beserta kawan-kawannya. Namun penelitian saya merubah segalanya. Penelitian yang sedang memasuki babak akhir ini tengah berjuang untuk keluar merebut mahkota yang bernama toga. Hmm toga…. Sebenernya ini ide awalnya dari abang saya yang pecinta kopi, setelah saya ajukan eeh ternyata dosbing suka dan akhirnya berlanjut. :D
“kamu terbiasa karena itu kamu jadi cinta, saya cinta karena sesuatu itu yang membuat saya terbiasa”
Sebenernya saya bingung, saya ini nulis apa siih?? Dan itu ungkapan apa?? :/
Okee.. jadi gini, saya dan kopi sudah mulai melakukan hubungan ke jenjang yang lebih serius ke tahap cinta setelah sebelumnya saya hanya suka sekedarnya saja. Bukan minum kopinya yang saya suka, juga bukan rasa atau aromanya yang saya suka. Saya hanya suka menyeduhnya dengan alat-alat itu J. Mungkin kedepannya saya akan lebih cinta tentang menyeruputnya.
                Benar aja, saya si ngerasa orang-orang pecandu kopi itu orang aneh (berarti bapak saya dan abang saya orang aneh iyaa? Hahahaha). Oopps sorry apaak :P. Jadi gini, sebenernya saya mau cerita kalau saya akhirnya sudah menemukan sesuatu yang saya suka. Bukan tidur,baca komik, atau nonton seperti hobi yang saya lakukan dahulu kala (sebelum skripsi menyerang). Ini berbeda kawan. Saya ga tau harus jelasinnya darimana. Yang jelas saya pengen jadi “BARISTA” si peracik kopi.
                Jadi gini, penelitian saya ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Sedikit belagu saya juga pengen bilang kalo penelitian saya mengahasilkan uji lanjut Duncan yang berbeda nyata pada taraf nyata 5%. Pasti pada penasaran metode penyeduhan apa aja si yang saya gunakan.
Metode penyeduhan yang saya gunakan terdiri dari metode tradisional dan modern. Untuk cara tradisional saya menggunakan cara penyeduhan tubruk dan pemanasan campuran kopi. Bedanya tubruk itu ialah metode yang menuangkan air panas mendidih ke gelas yang sebelumnya sudah dirisi dengan bubuk kopi. Sedangkan pemanasan campuran kopi ialah metode yang memanaskan air beserta bubuk kopinya secara bersamaan hingga mendidih. Biasanya metode yang satu ini banyak dilakukan oleh para pedangan kopi aceh atau kopi ule kareng (saya juga lupa yang mana satu :P hehe). Kalau para pembaca yang budiman sekalian ingin merasakan kopi dengan kadar kafein yang tinggi, kalian bisa menyeduh kopi favorit kalian dengan metode pemanasan campuran kopi atau pun dengan cara tubruk.
                Metode selanjutnya ialah metode modern. Jadi disini saya menggunakan 3 buah alat penyeduh kopi yaitu French Press, Moka Pot dan Coffee Syphon. Urutan yang saya sebutkan sudah sesuai dengan harga alat penyeduh tersebut dari yang termurah sampai termahal (bagi saya mahal, huhuhu). Oke saya bakal jelasin prinsip kerja ketiga alat tersebut. Uhuk uhuk, berikut penjelasannya :p
                Prinsip kerja French Press  sendiri sama dengan metode tradisional tubruk, namun French Press tidak memiliki ampas karena pada alat ini sudah ada sejenis penyaring yang akan menahan bubuk kopi tersebut dibagian bawah.

                Prinsip kerja dari Moka Pot sendiri ialah dengan menguapkan air yang terdapat dalam water tank keatas Cover Moka Pot. Sebelum memasuki Cover Moka Pot, air dalam water tank ini melewati hopper yang berisi bubuk kopi, dari sinilah bubuk kopi tersebut diekstrak.
                Coffee Syphon ini alat paling favorit, no ampas (asiik) :D. jadi si Coffee Syphon ini punya prinsip sama kek si Moka Pot, sama-sama menguapkan air keatas melewati container. Aah pokoknya ini alat paling saya suka, berasa kek lagi make rotary evaporator yang labunya saya pecahin 2 kali pas penelitian ^^.
Perlu diketahui Coffee Syphon ini melarutkan kafein paling sedikit diantara alat-alat lain yang saya sebutkan ditulisan ini. Jadi kalau kamu punya masalah sama kafein, Coffee Syphon ini solusi nya :P.
Segini dulu tentang kopi, nanti saya lanjutin lag. Hmmm *nyeruput kopi* :D

Senin Sendunya Gemini

haaii... hari ini senin, 13 Januari 2025. tiba-tiba aku teringat sama blog aku yang udah lama terabaikan, munkin aku harus bersihin debu-deb...